Skip to main content
Serang, Indonesia

May 9, 2024

Memilih Alat Pengujian Aksesibilitas PDF

Aksesibilitas itu bukan hanya tentang aplikasi web dan ponsel, tetapi juga untuk file format paling populer di muka bumi, Portable Document Format (PDF).

Accessibility
5 mins read

Beberapa bulan terakhir ini, saya sedang terlibat mengerjakan proyek yang berhubungan dengan Portable Document Format (PDF) di GovTech Edu. Mengingat proyek ini akan diakses secara oleh khalayak luas dari berbagai latar belakang, salah satu prioritas utama saya adalah memastikan bahwa dokumen yang saya buat memiliki aksesibilitas yang baik.

Mengapa ini penting?

Di era digital saat ini, dokumen PDF telah menjadi salah satu format paling populer untuk berbagi informasi. Namun, jika tidak dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas, dokumen PDF dapat menjadi penghambat bagi banyak pengguna, terutama mereka yang menggunakan pembaca layar atau alat bantu aksesibilitas lainnya.

Aksesibilitas dokumen PDF bukan hanya sekedar memperhatikan warna; tetapi juga mencakup berbagai aspek lainnya. Dengan memastikan aksesibilitas, kita tidak hanya memungkinkan pengguna dengan keterbatasan fisik atau sensorik untuk mengakses informasi dengan mudah, tetapi juga menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi semua pengguna secara keseluruhan.

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah contoh demo penggunaan pembaca layar saat membaca PDF:

Dengan demikian, memastikan aksesibilitas dokumen PDF yang baik menjadi krusial untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memberikan pengalaman yang setara bagi semua pengguna, tanpa terkecuali.

Proses pencarian alat pengujian

Awalnya, saya hanya mengenal Adobe Acrobat sebagai alat yang dapat digunakan untuk menguji aksesibilitas dokumen PDF. Namun, biaya langganan Adobe cukup mahal. Terlebih, ada developer yang terlibat dalam proyek ini karena kebutuhan menghasilkan banyak PDF dengan data beragam. Oleh karena itu, saya membutuhkan alat yang dapat digunakan tanpa berlangganan Adobe.

Sebagai seseorang yang baru mempelajari tentang aksesibilitas dokumen PDF, saya menyadari perlunya panduan dari profesional yang lebih berpengalaman di bidang ini. Karena itu, saya memutuskan untuk mencari rekomendasi di X/Twitter dengan bertanya kepada praktisi aksesibilitas.

Melalui cuitan ini, saya mendapat saran dari mba Rahma, seorang praktisi aksesibilitas dari Suarise. Beliau memberikan arahan tentang pengalaman pengujian aksesibilitas di dokumen PDF. Dari diskusi, saya melakukan riset lebih lanjut dan menemukan tiga alat yang berpotensi untuk dicoba: PAVE-pdf, axesCheck, dan Acrobat. Saya tetap mencoba Acrobat karena alat ini menjadi standar, meskipun kemungkinan effort yang perlu dilakukan perlu dipertimbangkan jika saya memilih alat ini.

PAVE-pdf

Opsi pertama yang saya coba adalaha PAVE-pdf. Alat ini menawarkan pemeriksaan aksesibilitas yang komprehensif dan mudah digunakan. Fitur-fitur dasar seperti pengecekan properti dokumen (bahasa, judul, dll.) dan pemeriksaan urutan pembacaan tersedia dengan mudah. Yang menarik, PAVE-pdf tidak hanya mengidentifikasi masalah aksesibilitas pada dokumen PDF, tetapi juga menawarkan solusi perbaikan secara otomatis. Kita bisa mengunduh versi PDF yang telah diperbaiki oleh alat ini.

Sayangnya, ketika saya mencoba memeriksa urutan pembacaan masih terasa sedikit membingungkan karena tidak ada penanda urutan. Padahal, dokumen sudah di atur urutan bacanya. Tentunya masih ada ruang untuk perbaikan, namun ini sudah cukup menjanjikan untuk percobaan pertama.

axesCheck

Setelah pertama, terbitlah yang kedua. axesCheck adalah alat gratis yang dikembangkan oleh axes4, salah satu perusahaan yang berfokus membuat PDF aksesibel. Dari pembuatnya saja cukup menjanjikan ya.

Bedanya dengan PAVE-pdf, cara menampilkan hasil pemeriksaan sangat ciamik bin mudah dibaca. Selain memeriksa standar aksesibilitas PDF/UA, axesCheck juga menguji kesesuaian dengan pedoman aksesibilitas WCAG. Sayangnya, axesCheck tidak menyediakan visualisasi untuk memeriksa urutan pembacaan secara langsung, meski memang situsnya menyarankan agar tetap melakukan pengujian manual terhadap aspek ini.

Adobe Acrobat

Tampilan halaman Adobe Acrobat dengan hasil evaluasi aksesibilitas

Jika soal banyaknya fitur dalam mendukung dokumen PDF yang aksesibel, Adobe memang juara dunia layaknya Chelsea tiga tahun lalu. Meskipun perlu biaya langganan yang lumayan, Adobe Acrobat menawarkan fitur pengujian yang komplit dan dan hasil laporan yang mudah dibaca.

Satu hal yang perlu diperhatikan, alat pengujian aksesibilitas Acrobat hanya tersedia dalam perangkat lunak desktop, bukan versi web seperti dua alat yang telah saya sebutkan sebelumnya. Sehingga diperlukan sedikit upaya tambahan untuk menginstal aplikasi terlebih dahulu jika ingin melakukan pengujian.

Daftar evaluasi permasalahan aksesibilitas pada suatu PDF menggunakan Adobe Acrobat
Hasil evaluasi menggunakan Acrobat

Akhir penantian penentuan pilihan

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Setelah mempertimbangkan tiga alat pengujian aksesibilitas PDF ini, saya menyadari bahwa sebenarnya tidak ada yang buruk dari segi kualitas pengujiannya. Setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, fungsi utama alat-alat ini adalah untuk memberikan ringkasan yang tepat tentang aspek-aspek aksesibilitas yang belum terpenuhi atau memberikan diagnosis terhadap area yang perlu diperbaiki.

Untuk memastikan aksesibilitas yang optimal, pengujian manual tetap harus dilakukan.

Selanjutnya, saya juga berdiskusi dengan tim developer, kami memutuskan untuk mengkombinasikan dua alat, yaitu axesCheck dan Acrobat. axesCheck akan digunakan oleh developer secara mandiri untuk melakukan otomasi pemeriksaan dan pengujian aksesibilitas pada hasil generate PDF, tanpa perlu bantuan saya. Sementara itu, Acrobat akan menjadi lapisan tambahan jika axesCheck tidak memberikan diagnosis yang cukup lengkap atau tepat. Tentu saja, pengujian manual akan tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses ini.

Kombinasi alat ini memang membutuhkan effort tambahan, tetapi yang terpenting adalah efektivitas dalam menjamin aksesibilitas dokumen PDF dan memastikan agar proses pengerjaannya tidak menjadi penghambat dalam menghasilkan dokumen yang lebih aksesibel.


Jika kamu memiliki tips atau alternatif cara pengujian lain yang belum saya ketahui, mari diskusikan di kolom komentar. Saya terbuka untuk mempelajari lebih banyak tentang aksesibilitas dokumen PDF dan cara terbaik untuk mencapainya.